One-piece Flow (3)

One-piece Flow (3)


Dalam pertandingan mendayung, posisi kunci yang dipegang seseorang yang duduk di bagian belakang perahu dan berteriak “dayung, dayung, dayung.” Dia mengordinasikan aktivitas dari semua pendayung agar mereka mendayung dengan kecepatan yang sama. Coba ikutkan seorang pendayung ahli yang kinerja nya melebihi semua orang yang lain, dan tebak apa yang terjadi, perahu kehilangan kendalinya dan akhirnya melambat. Tenaga dan kecepatan yang berlebihan dapat memperlambat perahu.

Hal serupa muncul pada setiap operasi manufaktur atau jasa. Buatlah satu departmen menjadi sangat efisien dan hal itu dapat menyebabkan terjadinya kelebihan persediaan dan kertas kerja berlebih di departemen lain dan memperlambat keseluruhan proses, mengacaukan berbagai hal. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mengoordinasikan aktivitas. Ketika Anda merancang one-pice flow dalam sebuah sel, bagaimana Anda tahu seberapa cepat sel tersebut harus berjalan? Seberapa besar seharusnya kapasitas dari peralatannya? Berapa banyak orang yang Anda perlukan? Jawabannya adalah waktu takt.

Takt adalah kata dalam bahasa jerman yang artinya ritme atau meter. Takt adalah kecepatan permintaan pelanggan, kecepatan pelanggan membeli produk. Jika kita bekerja tujuh jam dan 20 menit per hari (440 menit) selama 20 hari dalam satu bulan dan pelanggan membeli 17600 unit per bulan, maka Anda seharusnya membuat 880 unit perhari atau satu unit setiap 30 detik. Dalam prose yang sebenarnya, setiap langkah dari proses seharusnya memproduksi satu komponen setiap 30 detik. Jika memproduksi lebih cepat, mereka akan melakukan produksi berlebih; jika melambat, mereka akan menjadi bottleneck. Takt dapat digunakan untuk menetapkan kecepatan produksi dan memberi sinyal kepada para pekerja jika mereka terlalu cepat atau terlalu lamban.


Aliran yang kontinu dan waktu takt  paling mudah diterapkan di operasi manufaktur dan operasi jasa yang berulang. Namun dengan kreativitas, konsep tersebut dapat digunakan di semua oroses yang berulang di mana lagkah-langkahnya dapat dituliskan dan pemborosan diidentifikasi dan dihilangkan untuk menciptakan aliran yang lebih baik(lihat Bab 21). Pada akhir dari bab ini ada contoh kasus dalam menciptakan ringkasan di fasilitas perbaikan kapal Angkatan Laut.

Ada banyak contoh lain yang dikerjakan oleh saya dan rekan kerja sara dalam operasi jasa, melengkapi bills of material untuk pembuatan kapal, memprose orang melalui kantior keamanan di sebuah galangan kapal Angkatan Laut, memproses anggota baru pada organisasi profesi, mengganti pengeluaran karyawan, memproses lamaran pekerjaan. Dan Anda dapat memikirkan lebih banyak lagi. Tampak jelas, bahwa lebih mudah menerapkan konsep waktu takt dan one-piece flowpada operasi jasa yang memiliki volume tinggi dan berulang di mana ada konsistensi dalam siklus waktu per unit, tapi Toyota Way tidak pernah puas dengan hanya melakukan hal yang mudah.

Referensi:
Liker, J. (2003).The Toyota Way: 14 Management Principles from the World’s Greatest Manufacturer. McGraw-Hill.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Alat Bantu Quality Control

Sistem kanban di Toyota

One-piece flow