Sistem Produksi Tarik (Pull Production)

Sistem Produksi Tarik (Pull Production)

Pengantar Pull Production

Bayangkan Anda menemukan sebuah jasa pelayanan Internet yang sangat baik yang dapat mengantarkan semua produk-produk susu Anda ke rumah dengan diskon yang signifikan. Satu-satunya hal yang harus Anda lakukan adalah mendaftar sekali dan merinci kuantitas kebutuhan setiap jenis komoditi dalam seminggu dan perusahaan tersebut akan menjaminbahwa pengiriman akan dilakukan pada suatu waktu dalam minggu tersebut. Karena harus membuat jadwal pengiriman barang untuk setiap minggu ke gudangnya, perusahaan tersebut ingin memastikan pesanan di muka agar dapat menjual semua persediaan yang telah diterimanya. Mereka akan meletakannya di beranda depan rumah dalam sebuah termos sehingga produk tersebut tetap dingin. Anda merinci jumlah telur, susu, dan mentega yang Anda perlukan dalam seminggu. Namun Anda tidak tahu pasti pada hari apa dalam satu minggu produk-produk tersebut akan datang. Mungkin produk itu akan dikirim pada hari Senin, tapi mungkin juga pada hari Jumat. Jadi, Anda masih perlu menyimpan produk-produk susu di kulkas Anda agar cukup untuk kebutuhan seminggu. Dan jika pengiriman datang pada hari Senin, lemari es Anda akan dipenuhi produk-produk susu untuk kebutuhan selama seminggu, ditambah yang datang pada hari Senin, terlalu banyak untuk satu lemari es. Jadi Anda perlu membeli lemari es kedua dan menyimpannya di garasi. Dan  jika Anda pergi berlibur dan lupa membatalkan pesanan untuk minggu tersebut, produk susu Anda selama seminggu sudah busuk di beranda rumah ketika Anda kembali.
Dalam bisnis, barang dan jasa sering kali di dorong ke tempat peritel, tidak peduli apakah period tersebut dapat menjualnya segera atau tidak.Peritel berusaha mendorong barang tersebut kepada Anda, sebagai pelanggan, tidak peduli apakah Anda membutuhkannya sekarang atau nanti.Hasilnya, banyak persediaan barang yang sebenarnya belum segera Anda perlukan dan kemungkinan besar juga menyimpan bertumpuk-tumpuk persediaan.
Sekarang bayangkan jika pelayanan Internet tersebut memperoleh keluhan dan memperbaiki pelayanannya. Mereka mengirimlan sebuah alat nirkabel dengan tombol untuk masing-masing produk susu kepada Anda. Ketika Anda membuka sebotol susu baru atau membuka karton telur baru, Anda menekan tombol untuk komoditas tersebut. Hari berikutnya mereka akan mengantarkan satu unit pengganti untuk komoditas yang telah mulai Anda pakai. Ini berarti Anda akan memiliki unit yang sudah terpakai sebagian jika belum habis, ditambah satu unit lagi. Ada persediaan, tapi tidak banyak. Jika Anda pikir bahwa akan membutuhkan banyak produk, seperti susu, Anda dapat memesannya melalui Internet atau bahkan menelepon dan mereka akan segera mengirimakan barang yang Anda butuhkan. Di pihak mereka, perusahaantelah membuat negoisasi ulang dengan pemasoknya. Ketika pelanggan meminta lebih banyak produk, hal tersebut akan memocu sinyal di perusahan produk-produk susu untuk mengirimkan sejumlah produk yang diinginkan pelanggan kepada peritel. Ini adalah sebuah contoh sistem tarik.Anda menerima barang hanya ketika Anda memintannya dan peritel menerima produk berdasarkan permintaan pelanggan yang aktual.Agar barang tidak didorong kepada Anda, Anda bahkan mungkin bersedia membayar sedikit lebih untuk pelayanan “berdasarkan permintaan” ini.
Seperti yang telah Anda ketahui, Toyota Way bukan mengenai pengelolaan persediaan; tapi mengenai cara untuk menghilangkannya.Sejak awal, Toyota mulai berpikir untuk menarik persediaan berdasarkan permintaan pelanggan pada saat itu, dan bukan memakai sistem dorong yang mengantisipasi permintaan pelanggan. Dalam Toyota Way, “tarik” berarti status ideal dari sistem produksi just-in-time; memberikan pelanggan (yang mungkin merupakan langkah proses produksi berikutnya) apa yang dia inginkan, saat dia inginkan, dan dalam jumlah yang dia inginkan. Bentuk paling ideal dari sistem tarik adalah one-piece flow yang telah dibahas di modul sebelumnya. Jika Anda dapat menerima sebuah pesanan pelanggan dan membuat satu prduk tunggal hanya untuk pesanan tersebut, memakai sel produksi one-piece flow, maka sistem ini adalah yang paling ramping (lean) yang dapat diabayangkan. Artinya, hal tersebut merupakan 100% berdasarkan permintaan dan persediaan Anda nol. Namun karena ada hambatan alami dalam aliran proses mulai dari mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang dikirimkan kepada pelanggan, Anda harus membangun sejumlah persediaan yang diperlukan. Dan kita akan belajar di modul berikutnya bahan meratakan skedul bahkan mungkin berarti menyimpan sedikit persediaan barang jadi.

Prinsip Tarikan Pelanggan dan Pengisian Ulang

Walaupun Ohno sejak awal menyadari bahwa dalam banyak kasus persediaan diperlukan untuk mencapai aliran proses yang lancar, dia juga sadar bahwa masing-masing departemen yang membuat produk berdasarkan suatu jadwal dengan memakai sistem dorong secara alamiah akan mengalami kelebihan produksi dan menciptakan tumpukan persediaan. Dalam sistem dorong, produksi barang didaarkan pada rencana (jadwal) yang telah dibuat sebelumnya, yang berarti perintah produksi dan pesanan pembelian diawali dengan proyeksi permintaan pelanggan.Operasi terus membuat barang sesuai jadwal dan menciptakan pemborosan.Namun permintaan pelanggan dapat berubah dalam sekejap dan berbagai hal dapat menjadi kacau. Kalau begitu apa makna jadwal tersebut?
Sebagian besar departemen yang berproduksi secara massal akan berusahan meinimalkan jumlah changeover yang diperlukan untuk membuat berbagai jenis produk yang berbeda dengan peralatan yang sama. Akibatnya, satu departemen tertentu mungkin akan membuat semua barang bervolume tinggi di awal minggu sebelum melakukan changeover. Karena setiap departemen membuat apa yang diinginkannya dalam seminggu, maka tidak ada koordinasi yang sesungguhnya antar departemen. Untuk mempertahankan agar departemen tetap sibuk, ada persediaan penyangga antar departemen. Sehingga departemen yang bekerja menurut jadwal yang independen akan mendorong material menjadi persediaan penyangga.

Sebagai kompromi antara one-piece flow  yang ideal dan sistem dorong, Ohno memutuskan untuk menciptakan “gudang-gudang” kecil antar operasi untuk mengendalikan persediaan. Ketika pelanggan mengambil komoditi tertentu, komoditi itu diisi kembali.Bila tidak dipakai pelanggan, komoditas tersebut tetap tinggal di gudang kecil itu dan tidak diisi ulang. Tidak ada produksi yang melebihi jumlah yang ada di rak dan setidaknya ada hubungan langsung antara apa yang diinginkan pelanggan dan apa yang diproduksi oleh perusahaan. Namun karena pabrik menjadi besar dan menyebar di mana-mana, dan pemasok komponen juga berada di tempat yang jauh, Ohno memerlukan cara memberi sinyal bahwa jalur perakitan telah ,memakai komponen dan memerlukan lebih banyak komponen. Dia memakai sinyal yang sederhana, kartu, kotak kosong, kereta kosong yang disebut kanban. “Kanban” berarti tanda, papan tanda, tanda di pintu, poster, baliho, kartu, tapi ia secara umum dianggap sebagai salah satu bentuk sinyal. Kirimkan kembali sebuah kotak kosong- sebuah kanban- dan ini merupakan sinyal untuk mengsisi ulang dengan sejumlah tertentu komponen atau kirimkan sebuah kartu dengan informasi detil berkenaan dengan komponen tersebut dan lokasinya. Seluruh operasi Toyota memakai kanban ,dikenal sebagai “sistem kanban” , untuk mengelola dan memastikan aliran dan produksi bahan baku berada dalam satu sistem produksi just-in-time.

Referensi:
Liker, J. (2003).The Toyota Way: 14 Management Principles from the World’s Greatest Manufacturer. McGraw-Hill.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Alat Bantu Quality Control

One-piece flow

Sistem kanban di Toyota