Sistem Kanban di Perkantoran
Anda dapat dengan efektif memakan pull-replenishment system di kantor
untuk menghemat uang dan mengindari kekurangan pasokan. Sebagian besar kantor
sudak memakai beberapa bentuk sistem tarik. Tidak seorang pun yang tahu dengan
pasti berapa banyak pensil, penghapus, atau berapa rim kertas yang digunakan di
kantor. Jika terdapat sebuah jadwal yang pasti untuk memesan semua barang
tersebut, Anda akan memiliki jumlah yang tepat pada beberapa kasus, terlalu
banyak pada kasus yang launnya. Dan kehabisan beberapa barang penting di kasus
yang lain lagi. Jadi di sebuah kantor yang dikelola dengan baik, tugas
seseorang adalah untuk menjaga agar gudang pasokan tetap terisi dengan melihat
apa yang telah digunakan. Lalu Anda mengisi ulang barang tersebut.
General Motor memiliki sebuah
Technical Liaison Office di California untuk mengatur tur ke perusahaan joint venture-nya dengan Toyota, pabrik
NUMMI. Tempat pertama yang dilihat oleh karyawan GM pada kunjungan mereka untuk
menyaksikan Toyota Production System yang terkenal di NUMMI adalah kantor
pelatihan. Jadi GM membuatnya sebagai model kantorlean. Bagi mereka, sistem kanban untuk alat-alat tulis kantor
(ATK) sangat formal dan mereka jarang kehabisan barang apapun. Ada tempat untuk
setiap barang dan setiap barang ada di tempatnya, di atas meja, di sekitar
komputer.
Ditempat penyimpanan ATK, terdapat
kartu kanban kecil yang dilaminasi
yang menyebutkan kapan barang-barang itu harus dipicu. Misalnya, ketika botol
aspirin mencapai seperempat penuh, kanban
aspirin dimasukkan ke sebuah kaleng kopi. Mereka dulu memiliki sebuah
lemari es untuk tempat minuman ringan di mana beberapa minuman selalu berlebih
sementara jenis minuman lain habis. Karena Anda tidak dapat meihat tembus
melalui pintu lemari es, sangatlah mudah menyembunyikan kekacauan di dalamnya. Jadi
mereka membeli sebuah mesin otomatis untuk soda yang besar dengan pintu kaca
dan membuang sistem pembayarannya. Pintu kaca memudahkan Anda untuk melihat
tingkat pasokan dari setiap jenis minuman. Mereka menempatkan berbagai jenis jus
dan minuman ringan pada rak yang diberi tanda. Bila minuman ringan tertentu
sampai pada tingkat tertentu, Anda akan mengambil kanban untuk minuman ringan tersebut dan menempatkannya dalam
sebuah kotak agar dapat dipesan ulang.
Referensi:
Liker, J. (2003).
The Toyota Way: 14 Management Principles
from the World’s Greatest Manufacturer. McGraw-Hill.
Komentar
Posting Komentar