Detik: Pull Production dalam Pom Bensin
Salah satu cara untuk menjelaskan
konsep kanban adalah dengan
memikirkan contoh sederhana pull-replenishment
system (sistem tarik-isi ulang) dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika
Anda memutuskan untuk membeli bensin untuk mobil Anda. Apakah tangki bensin
Anda diisi berdasarkan suatu jadwal? Apakah Anda akan mempertimbangkan pilihan
untuk mengisi tangki bensin Anda satu kali dalam satu minggu setiap hari Senin
pagi? Saya meragukannya. Jika memang demikian, maka kadang-kadang mobil Anda
belum benar-benar membutuhkan bensin pada Senin pagi dan pada waktu lain. Anda
mungkin akan kehabisan bensin sebelum Senin. Yang lebih mungkin terjadi adalah
ketika Anda melihat alat penunjuk bensin hampir mencapai tanda kosong, Anda
berhenti di pompa bensin. Perilaku sistem tarik yang sama juga berlaku untuk
barang-barang yang rutin kita beli untuk kebutuhan rumah tangga kita. Pemicu
yang paling sederhana adalah ketika kita menyadari bahwa persediaan barang
tertentu tinggal sedikit dan pada saat kita berkata, “Saya akan pergi dan
membeli barang tersebut.”
Tidak semua barang dapat digantikan
berdasarkan sistem tarik; beberapa barang harus dijadwalkan. Misalkan produk
berharga seperti Rolex, sebuah mobil mewah, atau keanggotaan klub golf yang
diiklankan oleh Tiger Woods. Kapan pun Anda
membeli suatu barang yang khusus atau hanya digunakan sekali, Anda harus
berpikir mengenai apa yang Anda inginkan, mempertimbangkan biaya dan manfaat,
dan merencanakan kapan Anda akan membelinya. Dalam hal ini, Anda menetapkan
jadwal untuk membeli, karena tidak ada unsur kebutuhan yang mendesak.
Jasa merupakan pembelian lain yang
tidak mendesak tapi harus dijadwalkan. Sebagai contoh, kami baru-baru ini
menyuruh orang untuk membersihkan sumur wc. Kami tidak memiliki cara untuk
mengetahui apakah sumur itu sudah penuh dan perlu dikosongkan. Jadi kami
mengikuti jadwal yang direkomendasikan (dan mungkin juga tidak akurat) untuk
membersihakn sumur WC dengan suatu sistem dorong. Namun sekarang ada alat di
pasar yang dapat Anda pasang, untuk mendeteksi seberapa penuh sumur WC di rumah
Anda; ketika telah mencapai titik pemicu, muncul sinyal radio yang menunjukkan
kapan sumur itu harus dibersihkan. Jika kita berinvestasi pada alat tersebut,
kita dapat menghilangkan kebutuhan akan “sistem yang terjadwal” dan
menggantikannya dengan sistem pengisian ulang, sinya untuk mengisi ulang
(sebenarnya untuk mengosongkan) berdasarkan penggunaan aktual daripada sebuah
perkiraan yang tidak pasti penggunaannya.
Referensi:
Liker, J. (2003).The Toyota Way: 14 Management Principles
from the World’s Greatest Manufacturer. McGraw-Hill.
Komentar
Posting Komentar