One-piece flow
Detik: One-piece flow
Ciptakan
Proses yang Mengalir secara Kontinu untuk Mengangkat Permasalahan ke Permukaan
Para
pemimpin Toyota benar-benar yakin bahwa bila mereka menciptakan proses yang
benar maka hasil yang benar akan mengikuti, dalam bab ini kita akan mulai
memperhatikan tujuh dari 14 prinsip Toyota Way yang merupakan bagian dari
kategori kedua, Proses yang Benar akan
Memberikan Hasil yang Benar. Di dalam tujuh prinsip ini terdapat semua
alat-alat TPS yang ditujukan untuk meningkatkan proses manufaktur, disamping
proses pengembangan produk dan organisasi jasa yang relatif rutin, yang dalah
dikira banyak perusahaan sebagai “lean
thinking”.
Sebagian Besar
Proses Bisnis Terdiri dari 90% Pemborosan dan 10% Pekerjaan Bernilai Tambah
Awal
yang baik bagi setiap perusahaan untuk memulai perjalanannya menuju organisasi lean adalah dengan menciptakan aliran
yang kontinu di manapun bisa diterapkan, baik itu dalam proses manufaktur inti
maupun dalam proses pelayanan. Proses mengalir adalah inti organisasi lean, yaitu bahwa mempersingkat waktu
yang diperlukan mulai dari material hingga menjadi barang jadi (atau jasa) akan
memunculkan kualitas terbaik, biaya terendah, dan waktu pengiriman yang
tersingkat. Proses mengalir juga cenderung untuk memaksa implementasi dari
banyak alat dan filosofi organisasi lean lainnya
seperti pemeliharaan preventif dan build-in-quality
(jidoka). Dalam organisasi lean ada
perumpamaan bahwa menurunkan “tingkat permukaan air” dari persediaan (seperti
batu karang dalam air) akan memunculkan masalah ke permukaan dan Anda harus
menghadapi masalah tersebut atau tenggelam. Penciptaan proses mengalir, apakah
itu material atau informasi, menurunkan tingkat permukaan air dan mengungkapkan
inefisiensi yang menuntut penyelesaian segera. Setiap orang yang terkait merasa
termotivasi untuk segera memyelesaikan masalah dan inefisiensi itu karena
proses akan terhenti bila mereka tidak melakukan apa-apa. Proses bisnis
tradisional, sebaliknya mampu menyembunyikan inefisiensi yang besar tanpa
diketahui seorang pun, orang hanya mengasumsikan bahwa proses tertentu
memerlukan waktu penyelesaian selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Mereka
tidak menyadari bahwa proses lean bisa
mencapai hasil yang sama hanya dalam waktu beberapa jam atau bahkan beberapa
menit saja.
Coba
ingat kursi kantor yag dibuat berdasarkan pesanan yang diantar dua bulan
setelah Anda memesannya. Pekerjaan yang menambah nilai (misalkan pekerjaan yang
benar-benar dilakukan) dalam proses perakitan terdiri dari menyatukan kain
penutup kursi dan menutupnya dengan bantalan busa standar, dan kemudia
membautkannya ke kursi tersebut. Pekerjaan ini memerlukan waktu paling banyak
beberapa jam.Pekerjaan memotong bahan dan busa dan membuat kerangka dan bagian
lain, yang dilakukan secara paralel, paling banyak memerlukan waktu satu hari
lagi.Semua hal lainnya selama dua bulan Anda menunggu adalah pemborosan (muda).Mengapa
terjadi begitu banyak pemborosan?Departemen yang membuat tutup tempat duduk,
pemasok yang membuat per, dan pabrik pembuat busa semua membuatnya dalam batch yang besar dan kemudian
mengirimkannya ke perusahaan manufaktur perabotan, yang kemudian menunggu dalam
tumpukan sebagai persediaan.Kemudian Anda pelanggan, menunggu seseorang untuk
mengambilnya dari gudang dan membuatnya menjadi kursi.Makin banyak saja
pemborosan waktu. Tambahkan waktu beberapa minggu lagi yang dibutuhkan agar
kursi dapat keluar dari gudang barang ja di pabrik dan melalui system
distribusi menuju kantor Anda dan Anda telah menunggu selama berbulan-bulan
menduduki kusi tua yang sudah tidak nyaman itu. Dalam lingkungan TPS/
organisasi lean, tujuannya adalah
untuk menciptakan “one-piece flow” yang
secara terus-menerus memangkas upaya dan waktu yang sia-sia yang tidak menambah
nilai pada kursi Anda. Prakarsa untuk menjadi organisasi yang lean di perusahaan-perusahaan seperti
Herman Miller dan Steelcase yang telah memangkas waktu pembuatan kursi menjadi
hitungan hari.
Kami
meringkas delapan pemborosan yang tidak menambah nilai yang secara
terus-menerus dicari Toyota untuk dikeluarkan dari prosesnya:
1.
Produksi
berlebih
2.
Waktu
menunggu
3.
Transpor
yang tidak diperlukan
4.
Pemrosesan
berlebih
5.
Persediaan
berlebih
6.
Gerakan
yang tidak diperlukan
7.
Cacat
8.
Kreativitas
karyawan yang tidak digunakan
Proses
mengalir berarti bahwa ketika pelanggan Anda memesan, hal itu memicu proses
untuk memperoleh material yang diperlukan hanya untuk pesanan pelanggan
tersebut. Material tersebut kemudian segera mengalir ke pabrik pemasok, di mana
para pekerja segera memenuhi pesanan tersebut dengan membuat komponen, yang
segera mengalir ke pabrik, di mana para pekerka merakit pesanan tersebut, dan
pesanan yang telah selesai dengan segera mengalir ke pelanggan. Keseluruhan
proses seharusnya hanya memerlukan waktu beberapa jam atau hari saja, bukan
beberapa minggu atau bulan.
Contoh
dari hal ini adalah fakta bahwa Toyota membuat kendaraan baru di Jepang dalam
waktu kurang dari satu tahun. Pesaing mereka memerlukan waktu dua tahun.
Sebabnya adalah bahwa pekerjaan enjiniring Toyota diorganisasikan dalam satu
aliran proses, dan secara konstan dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi
pemborosan dalam aliran ini. Pekerjaan enjiniringnya, keputusan rancangannya,
pembuatan prototype, dan pembuatan alat bantu mengalir dengan lancer dan
“saling berkomunikasi” mulai dari awal hingga akhir dari proses perancangan
kendaraan. Tidak ada yang membuat sesuatu sebelum diperlukan oleh orang atau
langkah berikutnya dalam proses.
Tentu
saja, one-piece flow yang ideal belum
menjadi kenyataan, Toyota menyadari kenyataan ini. Jadi Anda tidak akanmelihat
Toyota hanya menggabungkan mesin dan pemasok dan memaksakan one-piece flow ketika hal itu tidak cocok.
Taiichi Ohno menulis bahwa diperlukan waktu kesabaran untuk mencapai proses
mengalir. Dan seperti yang akan kita lihat di Bab 9 dan 10, persediaan
penyangga (buffer) digunakan secara
bijak saat aliran kontinu tidak memungkinkan. Namun proses mengalir yag ideal
itu memberikan arah yang jelas. Di Toyota hal ini berarti menggunakan lot yang
kecil, mendekatkan prose kerja, dan menjaga pergerakan material melalui
berbagai proses tanpa gangguan lebih baik dibanding memproduksi dalam batch besar dan membiarkan mereka
berhenti dan menunggu.
Komentar
Posting Komentar